NILAI WAKTU
UANG DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PANJANG
Didalam pengambilan keputusan janka
panjang, nilai waktu uang memegang peranan penting. Nilai uang
yang diterima sekarang dengan nilai uang yang diterima beberapa waktu
setelahnya akan mengalami penurunan meski nominalnya sama. Oleh karena itu,
orang lebih suka menerima uang segera daripada ditunda kemudian, dan ia akan
mau menukarkan sejumlah uangnya sekarang dengan jumlah yang sama pada masa yang
akan datang contohnya, menginvestasikan untuk memperoleh pendapatan bunga.
Nilai investasi
pada tahun ke – n dengan tingkat bunga sebesar i dihitung dengan rumus
In
= Io ( 1 +
i ) n
In = Investasi tahun
ke – n
Io =
Investasi tahun ke – 0
i = Tingkat bunga (
interest )
n = Jangka waktu
Untuk pengambilan investasi semua aliran kas yang
diperkirakan akan diterima dan dikeluarkan selama umur investasi harus dinyatakan
nilainya pada nilai tahun ke – 0, dengan kata lain harus dihitung nilai
tunainya ( present value ) agar dapat diperbandingkan. Rumus perhitungan
tunai :
1
NT
= AK X
-------------------
( 1 + i ) n
NT =
Nilai
Tunai
i = Tingkat Bunga
AK =
Aliran
Kas
n = Jangka Waktu
Manfaat
Informasi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan
Manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan
keputusan jangka pendek.Umummya manajemen menghadapi 4 macam pengambilan
keputusan jangka pendek yaitu :
·
Membeli atau membuat sendiri (Make
or Buy Decision)
·
Menual atau memproses lebih lanjut
suatu produk (sell or process further)
·
Menghentiakan atau melanjutkan
produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan (stop or continue
product line)
·
Menerima atau menolak pesanan khusus
(Special order decision)
a)
Membeli atau membuat sendiri ( Make or buy decision )
Pertimbangan
membeli atau menbuat sendiri dapat juga timbul sebagai akibat adanya taksiran
penghematan biaya jika suatu komponen yang sebelumnya dibeli dari pemasok luar
direncanakan akan dibuat sendiri oleh perusahaan.
Keputusan
membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi 2 macam ( tipe ) :
Tipe 1 : Keputusan membeli atau membuat
sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri
produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok
luar.
Umumnya merupakan keputusan manajemen
jangka pendek, yang tidak menyangkut investasi jangka panjang. Dua kemungkinan
yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini :
1.
Fasilitas
yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk
dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
Untuk pengambilan keutusan, manajemen perlu memperhitungkan pengorbanan dan
manfaat dari pemilihan alternative Keputusan membeli atau membuat sendiri. Jika
perusahaan sebelumnya membuat sendiri kemudian mempertimbangkan akan membeli
dari luar, mafaat dari pemilihan alternative membeli dari luar adalah besarnya
biaya diferensial Yang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost) jika
kegiatan membeli sendiri dihentikan. Pengorbanan dari pemilihan alternative
membeli dari luar adalah sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang
dikuluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar. Jika manfaat lebih besar
dari pengorbanan, alternative memneli dari luar lebih menguntungkan jika
dipilih. Sebaliknya, jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternative
membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih.
2.
Fasilitas
yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang
mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya, karena manajemen memilih
alternative membeli dari luar. Jika perusahaan sebelumnya membuat
sendiri kemudian mempertimbangkan akan membali dari luar , manfaat dari
pemilihan alternative membeliadari luar adalah besarnya biaya diferensialyang
berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membuat sendiri
dihentikan dan pendapatan diferensial dari pemanfaatan fasilitas dalam usaha
bisnis lain. Pengorbanan dari pemilihan alternative membeli dari luar adalah
sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikuluarkan untuk membeli
produk dari pemasok luar. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan,
alternative membeli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Sabaliknya jika
manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternative membeli dari luar sebaiknya
tidak dipilih.
Tipe kedua : Keputusan membeli atau membuat
sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu
dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk
tersebut.
merupakan keputusan manajemen jangka panjang karena
kemungkinan menyangkut investasi dana dalam jumlah yang besar untuk
pengadaan mesin dan perlengkapan produksi. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh
manajemen dalam pengambilan keputusan ini :
1. Keputusan membuat tidak akan
memerlukan tambahan fasilitas produksi, karena manajemen dapat memanfaatkan
kapasitas yang masih menganggur dari mesin dan ekuipmen yang telah dimiliki
sebelumnya. Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian
mempertimbangkan akan membuat sendiri, manfaat dari pemilihan alternative
membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial yang berupa biaya
terhindarkan (avoidable cost) sebagai akibat dari membeli produk dari pemasok
luar. Pengorbanan dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah sebesar
biaya diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sandiri
produk tersebut. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternative membuat
sendiri lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya jika manfaaat lebih kecil
dari pengorbanan, alternative membuat sendiri sabaiknya tidak dipilih.
2. Keputusan membuat sendiri akan
mengakibatkan manajemen memerlukan tambahan investasi dalam mesin dan ekuipmen.
Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan akan
membuat sendiri, serta memerlukan mesin dan ekuipmen untuk memprodiksi sendiri,
manfaat dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah besarnya biaya
diferensial yang berupa biaya terhindarkan (avoidable
cost) sebagai akibat dari membeli produk dari pemasok luar.
Pengorbanan dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah
sebesar biaya difirensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
sendiri produk tersebut. Manfaat bersin yang diperoleh dibandingkan dengan
besarnya investasi dalam mesin dan ekuipmen (aktiva penuh) untuk
memutuskan apakah manfaat bersih yang diperoleh sebanding dengan investasi yang
akan dilakukan.
Contoh soal : By. Diferensial dalam alternatif pengambilan
keputusan membeli atau membuat sendiri
1.
Perbuah
100.000 buah
Biaya bahan
baku
Rp.
5
Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja
variabel
Rp.10
Rp. 1.000.000
Biaya overhead pabrik
variabel
Rp. 3
Rp. 300.000
Biaya overhead pabrik tetap
terhindarkan Rp.
4
Rp. 400.000
(avoidable fixed factory overhead
)
Biaya overhead pabrik tetap
bersama Rp.
5
Rp. 500.000
(jion fixed factory overhead
)
Jumlah biaya
produksi
Rp. 27
Rp. 2.700.000
|
PT.Yogyakarta
berusaha dalam perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini
diproduksi sendiri dalam pabriknya. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah
100.000 buah setahun. Perusahaan tersebut menerima tawaran dari perusahaan lain
untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp. 25 perbuah. Ditinjau dari
biaya, manajemen puncak perusahaan perlu mempertimbangkan keputusan membeli
suku cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.
Biaya produksi penuh (Full Costs of production) suku cadang A
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya
terhindarkan )
Biaya-biaya variabel (biaya bahan
baku,biaya tenaga kerja variable Rp.18
dan
overhead variabel )
Biaya tetap terhindarkan
Rp. 4
Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari
luar
Rp. 22
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Harga beli jika membeli dari
luar
Rp.25
Kerugian jika membeli dari
luar
Rp. 3
|
Dari
data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri
yang menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang
dikeluarkan adalah Rp. 25 perbuah. Sedangkan penghematan yang diperoleh (
berupa biaya terhindarkan ) hanya sebesar Rp. 22 perbuah.
- PT. X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini dibeli dari pemasok luar dengan harga Rp. 35 persatuan. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 satuan setahun. Manajemen perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri suku cadang tersebut.
Perbuah
100.000 buah
Biaya bahan
baku
Rp.
5
Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja
variabel
Rp.10
Rp. 1.000.000
Biaya overhead pabrik
variabel
Rp.
3
Rp. 300.000
Biaya overhead pabrik tetap
terhindarkan Rp.
9
Rp. 900.000
(avoidable fixed factory overhead
)
Jumlah biaya
produksi
Rp. 27
Rp. 2.700.000
|
Jawab:
Manfaat
:
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Harga beli jika membeli dari luar
Rp.
35
Rp.3.500.000
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Taksiran biaya produksi suku cadang
A
27
Rp.2.700.000
Keuntungan jika memproduksi
sendiri
Rp.
12
Rp. 1.200.000
Dari data tersebut jelas terlihat
bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan, karena
jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 35 perbuah atau
Rp.3.500.000 pertahun. Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang
tersebut dibuat sendiri hanya sebesar Rp. 27 per buah Rp. 2.700.000.
b) Membeli Atau Membat Sendiri
Dalam Lingkungan Manufaktur Maju
Dalam
lingkungan manufaktur maju, JIT manufacturing system melakukan berbagai perubahan
dengan perancangan kembali dan penyederhanaan proses manufaktur. Sebagai
akibatnya, banyak biaya yang semula berupa biaya bergabung (common cost), dalam
lingkungan manufaktur maju di ubah menjadi biaya langsung yang dapat dirunut
dengan mudah ke produk. Dengan demikian, akan dapat dengan mudah diidentifikasi
biaya langsung yang relevan untuk dipertimbangkan dalam keputusan membeli atau
membuat sendiri suatu produk. Disamping itu, dengan semakin tingginya
persentase non-volume-related costs dari total biaya produk, keputusan membeli
atau membuat sendiri harus mempertimbangkan jenis biaya tersebut dalam
menghitung biaya terhindarkan (avoidable cost).
c) Menjual atau memproses
lebih lanjut suatu produk ( Sell or process further )
Adakalanya
manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisi
sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi
harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi
diferensial yang diperlikan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan
biaya diferensial jika alternative memproses lebih lsnjut dipilih.
contoh
:
Produk A
mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000 persatuan pada kondisinya sekarang.
Biaya penuh ( full costs ) persatuan produk A dihitung seperti
disajikan pada gbr:
Persatuan 10.000 satuan
Biaya bahan
baku
Rp.
2.000 Rp. 20.000.000
Biaya
tenaga kerja
langsung
Rp. 1.000 Rp. 10.000.000
Biaya
overhead pabrik
variabel
Rp. 1.500 Rp. 15.000.000
Biaya
overhead pabrik
tetap
Rp. 1.300 Rp. 13.000.000
Biaya adm &
umum
Rp. 500
Rp. 5.000.000
Biaya
overhead pabrik
variabel
Rp. 750
Rp. 7.500.000
Total
biaya penuh persatuan produk
A
Rp. 7.050 Rp. 70.500.000
Produk
A mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp.100.000.000-Rp.70.500.000)
pada volume penjualan 10.000 satuan.
Misalnya:
Di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya
permintaan customer terhadap produk A-1 pada harga jual Rp.18.500 persatuan.
Produk A-1 merupakan hasil pengolahan lebih lanjut produk A. Jika dilihat
tambahan pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut menjadi produk A-1,
perusahaan akan memperoleh pendapatan diferensial Rp. 8.500 persatuan. Namun
dalam pertimbangan pengambilan keputusan ini, informasi pendapatan diferensial
perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.
Dalam perhitungan biaya diferensial jika alternatif
pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 dipilih, perlu
dipertimbangkan kondisi berikut ini:
1. Apakah pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan
investasi pada fasilitas mesin & ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka
pengambilan keputusan ini bersifat jk pendek dan informasi yang relevan untuk
dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika
pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka alternatif
untuk mengolah lebih lanjut suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika
pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial maka alternatif
untuk mengolah lebih lanjut suatu produk ditolak.
2. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1
memerlukan investasi dalam mesin & ekuipmen, maka hal ini menyangkut
pengambilan keputusan investasi yang bersifat jangka panjang. Dalam pengambilan
keputusan ini informasi yang relevan tidak hanya pendapatan &
biaya diferensial tp menyangkut juga aktiva diferensial.
Contoh :
Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1
tersebut tidak memerlukan investasi dalam mesin & ekuipmen, namun hanya
memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut (biaya diferensial) sebesar Rp. 5.000
persatuan, maka perhitungan informasi akuntansi diferensial adalah sbb:
Pendapatan
diferensial
(Rp.
18.500-Rp.10.000) x 10.000
satuan
Rp. 85.000.000
Biaya
difernsial
Rp. 50.000.000
Laba diferensial
Rp. 35.000.000
d) Menghentikan atau melanjutkan
produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan ( stop
or continue product line )
Dalam
perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga
produk (product line) atau yang memiliki berbagai departemen
penghasil laba, adakalanya manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga
produknya atau salah satu departemenya mangalami kerugian usaha yang diperkirakan
akan berlangsung terus.
Informasi
yang relevan untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah
biaya diferensial dan pendapatan diferensail. Dengan dihentikannya produksi
produk tertentu atau kegiatan departemen tertentu perusahan akan kehilangan
kesempatan memperoleh pendapatan dari produk atau departemen
tersebut.pendapatan yang hilang tersebut (foregone revenues) ini merupakan
informasi pendapatan diferensial dan merupakan pengorbanan yang ditanggung
karena pemilihan alternative menghentikan produksi produk atau
departemen tertentu.
Contoh
: Suatu toko memiliki 3 departemen : departemen kosmetika ,departemen pakaian,
departemen bahan kelontong. Laporan laba-rugi tiap departemen tahun anggaran
20x4 disajikan Sbb:
Kosmetika
Pakaian
Brg Kelontong
Hasil
Penjualan
Rp. 50.000.000
Rp. 25.000.000
Rp.25.000.000
Biaya
Variabel
Rp. 25.000.000
Rp. 10.000.000
Rp. 12.000.000
Laba Kontribusi
Rp. 25.000.000 Rp.
15.000.000 Rp.
13.000.000
Biaya tetap terhindarkan
Rp. 10.000.000
Rp. 8.000.000
Rp. 11.000.000
By tetap tidak terhindarkan
Rp. 3.000.000
Rp.
3.000.000
Rp. 3.000.000
Jmh by tetap
Rp. 13.000.000 Rp.
13.000.000 Rp.
14.000.000
Laba (rugi) bersih
Rp. 12.000.000
Rp. 4.000.000
(Rp. 1.000.000)
|
Gb.
Laporan Laba-rugi perdepartemen thn anggaran 20X4
Manfaat
:
Biaya
diferensial berupa biaya yang terhindarkan dengan ditutupnya Kegiatan usaha
Departemen barang kelontang:
Biaya
variabel
Rp. 12.000.000
Biaya tetap terhindarkan
Rp. 11.000.000
Total
manfaat
(benefit)
Rp. 23.000.000
Pengorbanan
Pendapatan
diferensial yang berupa pendapatan
Penjualan yang hilang dengan
ditutupnya kegiatan
Usaha departemen barang
kelontong
Rp. 25.000.000
Manfaat lebih kecil dari
pengorbanan
jika alternatif menghentikan
kegiatan
Usaha
departemen brg kelontong
dipilih
Rp 2.000.000
|
e) Menerima atau menolak
pesanan khusus ( special order decision )
Dalam pengambilan keputusan menerima
atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial yang relevan
adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan
diferensial (yaitu tambahan pendapatan denganditerimanya pesanan khusus
tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu
tambahan biaya karena memenuhipesanan khusus tersebut), maka pesanan khusus
sebaiknya diterima. Di pihak lain, jika pendapatan diferensial lebih rendah
dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.
PT.
Oki memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan pertahun
. Untuk tahun anggaran 20X1 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan
menjual produk X sebanyak 150.000 satuan dengan harga jual sebesar Rp.1.250
persatuan. Anggaran biaya untuk tahun tsb sbb:
Persatuan
Total
Biaya Variabel:
By. Produksi variabel
Rp.400
Rp.60.000.000
By.komersial variabel
120
18.000.000
Biaya Tetap:
By.Produksi tetap
300
45.000.000
By. Komersial tetap
150
22.500.000
Rp.970
Rp.145.000.000
|
Gb:
Data biaya persatuan dan total biaya produk X
Misal
perusahaan menerima pesanan khusus ( diluar pesanan yang reguler ) sebanyak
30.000 satuan produk X dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan
Rp.750 perpesanan.
Pendapatan diferensial
:
30.000 satuan x Rp.750 Rp.22.500.000
Biaya diferensial:
By. Produksi
Variabel Rp.12.000.000
By. Komersial
Variabel Rp. 3.600.000
Rp.15.600.000
Laba
Diferensial Rp.6.900.000
|
Gb. Pendapatan & biaya
diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan Menerima atau
menolak pesanan khusus.
Berdasarkan
informasi akuntansi diferensial seperti disajikan diatas maka sebaiknya PT. Oki
menerima pesanan khusus tersebut.
4.
Pengaruh Pajak Penghasilan Terhadap Pengambilan Keputusan
Pajak penghasilan merupakan pengeluaran kas. Besar pajak
penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan dipengaruhi oleh jumalh/dan saat
aliran kas. Penghemantan kas yang diperoleh di dalam usaha akan menyebabkan
kenaikan jumlah laba kena pajak dan akibatnya akan menaikkan pengeluaran kas
untuk pajak. Di lain pihak, kenaikan jumlah aliran kas su dalam usaha akan
mempunyai akibat sebaliknya, yaitu penghematan pajak. Oleh karena itu, pajak
penghasil akan mempunyai pengaruh yang besar dalam pengambilan keputusan bentuk
badan usaha, manajemen aktiva tetap, pemilihan metode akuntansi, dan pemilihan
metode pembelanjaan perusahaan. Berbagai pengambilan keputusan tersebut akan
mempengaruhi aliran kas perusahaan, yang akan berakibat terhadap
pengeluaran kas perusahaan untuk pembayaran kewajiban pajak
penghasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar